Tips Memilih SSD: Faktor Utama dan Umur Pakai
SSD (Solid State Drive) menjadi pilihan Utama untuk penyimpanan karena [...]

SSD (Solid State Drive) menjadi pilihan Utama untuk penyimpanan karena kecepatannya yang jauh lebih tinggi dibanding HDD. Namun, sebelum membeli SSD, ada beberapa Faktor penting yang perlu diperhatikan. Selain itu, pemahaman tentang Umur SSD juga penting agar pengguna bisa memaksimalkan masa pakainya. Berikut adalah dua pertanyaan umum seputar SSD beserta jawabannya.
Fitur SSD yang menjadi faktor utama sebelum membeli
Sebelum membeli SSD, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan:
- Jenis dan Interface – Pilih antara SATA (lebih murah, kecepatan terbatas) atau NVMe (lebih cepat, cocok untuk performa tinggi).
- Kecepatan Baca/Tulis – Mempengaruhi performa secara langsung, terutama untuk gaming, editing, atau penggunaan server.
- Kapasitas – Sesuaikan dengan kebutuhan, apakah untuk sistem operasi, aplikasi, atau penyimpanan data besar.
- TBW (Terabytes Written) – Menunjukkan daya tahan SSD berdasarkan jumlah data yang bisa ditulis sebelum mulai mengalami degradasi.
- Tipe NAND Flash – TLC lebih umum dan seimbang antara performa dan harga, sedangkan MLC lebih tahan lama. QLC lebih murah, tetapi daya tahannya lebih rendah.
- DRAM vs DRAM-less – SSD dengan DRAM cache lebih cepat dan stabil untuk tugas berat, sedangkan DRAM-less lebih hemat biaya tetapi performanya bisa menurun saat beban tinggi.
- Fitur Tambahan – Misalnya, enkripsi hardware untuk keamanan, teknologi cache untuk kecepatan tambahan, atau proteksi daya untuk mencegah kerusakan saat mati mendadak.
Jika mencari SSD untuk performa tinggi, NVMe dengan TLC dan DRAM adalah pilihan terbaik. Namun, jika hanya untuk penyimpanan biasa, SSD SATA sudah cukup.
Istilah yang digunakan untuk umur SSD
Umur SSD tidak hanya ditentukan dari berapa lama digunakan, tetapi juga dari seberapa sering data ditulis dan dihapus. Berikut beberapa istilah yang sering digunakan:
- TBW (Terabytes Written) – Total jumlah data yang dapat ditulis ke SSD sebelum diperkirakan mulai mengalami degradasi.
- DWPD (Drive Writes Per Day) – Seberapa banyak kapasitas SSD bisa ditulis ulang setiap hari selama masa garansi.
- MTBF (Mean Time Between Failures) – Perkiraan waktu rata-rata sebelum SSD mengalami kegagalan.
- Power-On Hours (POH) – Lama waktu SSD menyala sejak pertama kali digunakan.
- Wear Leveling Count – Indikator kesehatan NAND flash berdasarkan siklus pemakaian sel memori.
Dari semua faktor di atas, TBW adalah yang paling sering digunakan sebagai patokan umur SSD. Semakin tinggi nilai TBW, semakin lama daya tahannya, terutama untuk beban kerja berat seperti server atau workstation.
Kesimpulan Tips Memilih SSD
Memilih SSD yang tepat tergantung pada kebutuhan. Jika mengutamakan kecepatan dan ketahanan, pilih SSD NVMe dengan DRAM dan NAND TLC atau MLC. Jika hanya untuk penyimpanan biasa, SSD SATA masih menjadi opsi yang baik. Selain itu, perhatikan faktor umur SSD, terutama TBW, agar bisa memperkirakan ketahanan penyimpanan dalam jangka panjang.